Puisi-Yang Terlupakan di Hari Itu-Suci Nur Intan
Yang Terlupakan di Hari Itu
Oleh: Suci Nur Intan
Barangkali hari-hari terasa sama saja
Ia memaksa diri untuk terus meneguk kata-kata
Sembari diiringi kicauan suara manusia
Yang teramat nyaring sampai menusuk telinga
Kerap kali hari-hari juga merajuk
Bahagia, marah, sedih
Menjadi bumbu yang sangat menyengat
Juga menjadi candu yang tak ingin diobati
Adakalnya hari-hari juga mengajak berdebat
Pikiranku mengentak sementara ia menggertak
Menemani aku dengan berita dan ucap syukur
Sementara bahagia sudah lamat-lamat terlihat
Membuat tulang kaki ini mengkhianati syaraf-syaraf
Ia berjalan tanpa permisi
Kubiarkan saja
Aku pun tak ingin merampas pesona bahagia dari sorot mataku
Sekalipun empunya ketakutan
Ia takut melahap luka dan kepalsuan
Ia takut tersesat dalam lumatnya kejujuran
Ia hanya ingin semuanya baik-baik saja
Seraya melangkah, semoga saja